Selasa, 08 November 2011

Masyarakat dan Kebudayaan

Masyarakat adalah sekelompok manusia, khususnya, memiliki agama atau kewarganegaraan yang sama dan tinggal di suatu daerah tertentu. Sejak zaman pra sejarah, setiap saat di penuhi dengan kelahiran dan juga kematian seluruh masyarakat yang tinggal di suatu negara tertentu (penduduk). Akan tetapi, di era globalisasi seperti saat ini, kelahiran lebih meningkat. Sehingga, pemerintah mengupayakan cara-cara yang di pragmatiskan efektif sebagai penekanan pertumbuhan penduduk.
Sedangkan, dari segi kebudayaan yang bermakna kecerdasan atau peradaban yang di miliki oleh suatu negara. Kebudayaan tersebut, menjadi satu ciri khas yang membedakan penduduk yang satu dengan yang lain, bahkan dalam ruang lingkup bangsa. Oleh sebab itu, kebudayaan identik dengan kepribadian. Sehingga, baik maupun buruk suatu kebudayaan, dapat mewakili sebagian besar kepribadian yang di miliki oleh penduduk atau bangsa di tempat tersebut.
Di seluruh benua, khususnya negara, memiliki kebudayaan yang berbeda. Sehingga, negara tersebut dapat terkenal dengan berbagai kebudayaannya, diantaranya negara-negara di sekitar benua Amerika dan Eropa di sebut dengan kebudayaan barat, sedangkan negara-negara di wilayah benua Asia terkenal dengan kebudayaan timur. Banyak perbedaan dari kedua kebudayaan tersebut. Mengakibatkan, pengaruh yang saling datang dari sisi positif maupun negatif.
Sebagai bangsa harus bangga dengan berbagai macam budaya yang di miliki oleh negaranya. Karena, mempertahankan dari generasi ke generasi lainnya jauh lebih sulit, di bandingkan dengan mencari inovasi baru untuk menyesuaikan budayanya dengan zaman yang ada. Terlebih, pengaruh negatif yang banyak dan cepat berkembang. Sastra dan sejarah, dapat menjadi alternatif dalam pendidikan formal, agar kebudayaan yang di miliki tidak hilang seiring pergantian zaman yang semakin modern ini.

Masyarakat dan Kebudayaan

Masyarakat adalah sekelompok manusia, khususnya, memiliki agama atau kewarganegaraan yang sama dan tinggal di suatu daerah tertentu. Sejak zaman pra sejarah, setiap saat di penuhi dengan kelahiran dan juga kematian seluruh masyarakat yang tinggal di suatu negara tertentu (penduduk). Akan tetapi, di era globalisasi seperti saat ini, kelahiran lebih meningkat. Sehingga, pemerintah mengupayakan cara-cara yang di pragmatiskan efektif sebagai penekanan pertumbuhan penduduk.
Sedangkan, dari segi kebudayaan yang bermakna kecerdasan atau peradaban yang di miliki oleh suatu negara. Kebudayaan tersebut, menjadi satu ciri khas yang membedakan penduduk yang satu dengan yang lain, bahkan dalam ruang lingkup bangsa. Oleh sebab itu, kebudayaan identik dengan kepribadian. Sehingga, baik maupun buruk suatu kebudayaan, dapat mewakili sebagian besar kepribadian yang di miliki oleh penduduk atau bangsa di tempat tersebut.
Di seluruh benua, khususnya negara, memiliki kebudayaan yang berbeda. Sehingga, negara tersebut dapat terkenal dengan berbagai kebudayaannya, diantaranya negara-negara di sekitar benua Amerika dan Eropa di sebut dengan kebudayaan barat, sedangkan negara-negara di wilayah benua Asia terkenal dengan kebudayaan timur. Banyak perbedaan dari kedua kebudayaan tersebut. Mengakibatkan, pengaruh yang saling datang dari sisi positif maupun negatif.
Sebagai bangsa harus bangga dengan berbagai macam budaya yang di miliki oleh negaranya. Karena, mempertahankan dari generasi ke generasi lainnya jauh lebih sulit, di bandingkan dengan mencari inovasi baru untuk menyesuaikan budayanya dengan zaman yang ada. Terlebih, pengaruh negatif yang banyak dan cepat berkembang. Sastra dan sejarah, dapat menjadi alternatif dalam pendidikan formal, agar kebudayaan yang di miliki tidak hilang seiring pergantian zaman yang semakin modern ini.

Hubungan Masyarakat

Hubungan Masyarakat
Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat. Setiap individu memiliki karakter yang berbeda. Setiap individu tidak dapat hidup sendiri, mereka membutuhkan individu-individu lain untuk menjalankan proses kehidupan. Dari keanekaragaman karakter di setiap individu yang saling berkesinambungan, membuat adanya toleransi, kerjasama, dan gotong-royong sesamanya.
Dari individu-individu yang memiliki berbagai macam karakter, mereka pasti merasa ingin mempunyai karakter dari individu lain sebagai pelengkap segala kekurangan yang ada di diri individu tersebut. Sehingga, terjadilah hubungan sakral yang dapat menyatukan dua karakter berbeda menjadi satu yang di namakan keluarga. Keluarga di bagi menjadi dua, yaitu keluarga inti dan keluarga besar. Keluarga inti adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak, sedangkan keluarga besar berarti keluarga yang mencakup keluarga inti, kakek, nenek, paman, dll.
Tidaklah mudah menyatukan seluruh individu menjadi keluarga. Di butuhkan kesabaran dan pemikiran yang bijaksana, agar tidak ada kesenjangan di antaranya. Dari perkumpulan keluarga-keluarga, timbul istilah masyarakat, yang bermakna sekelompok individu, khususnya, memiliki agama atau kewarganegaraan yang sama dan tinggal di suatu daerah tertentu. Dalam ruang lingkup tempat tinggal, banyak dari masyarakat yang merasa tidak adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Terutama di daerah pedesaan, sedikitnya lapangan pekerjaan, sehingga menambah kesulitan pada masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Di lain hal, kehidupan kehidupan pekotaan lebih menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, masyarakat di pedesaan banyak memilih pindah ke perkotaan yang di namakan urbanisasi, untuk mengubah terutama dari sisi ekonomi sehingga mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Meskipun tidak semua dari mereka berhasil, setidaknya bisa bertahan hidup untuk di hari berikutnya.
Kesimpulannya, dari setiap individu adalah manusia yang di lahirkan sebagai mahluk sosial. Perlu adanya pengertian satu sama lain, agar menjadi masyarakat madani yang selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari.