Rabu, 25 Januari 2012

Keterkaitan IPTEK dengan Kemiskinan

Pada era globalisasi saat ini, tidak lagi menjadi hal yang tabu. Apabila meperbincangkan tentang IPTEK ( Ilmu Pengetahuan Teknologi ), kemajuan zaman yang sangat lekat dengan kemajuan teknologi memaksa setiap individu untuk mempelajari dan berkecimpung di dalamnya. Teknologi di ciptakan, guna mepermudah setiap aktifitas individu, hanya saja dalam menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut di imbangi dengan pengetahuannya yang di sesuaikan dengan perkembangan zaman.
Keterkaitannya dengan kemiskinan, individu yang berada pada tingkat ekonomi rendah. Menjadi salah satu permasalahan, dimana sulitnya bagi setiap individu menyesuaikan dirinya dengan kemajuan zaman terutama dalam segi teknologi. Kemungkinan untuk dapat menggunakan teknologi-teknologi menjadi sulit, karena keterbatasan biaya dari mereka untuk membayar tingginya nilai fasilitas tersebut.
Antara IPTEK dan kemiskinan masih saling berkaitan, bahwa, setiap individu memiliki hak untuk bebas mengekpresikan inspirasinya melalui teknologi. Ketidak beruntungan mereka yang membuat keterbatasan untuk membuat inovasi baru. Sesungguhnya, praktek dari IPTEK tidaklah sepenuhnya menuntut materi. Melainkan, individu-individu yang berada pada tingkat ekonomi rendah tersebut dapat mempelajari teori terlebih dahulu. Apabila suatu saat memiliki kesempatan, mereka cukup mengingat sedikit dari teori-teori yag telah di pelajarinya.

Masyarakat Kota dan Desa

Masyarkat adalah suatu komunitas yang saling ketergantungan satu sama lain. Sebagian besar, dapat di katakan masyarakat apabila dalam komunitas tersebut memiliki cara pandang, misi, visi, dan kesepakatan bersama. Masyarakat memliki habitat, yaitu ruang lingkup yang di jadikan tempat singgah bagi masyarakat itu sendiri. Dalam ilmu sosiologi, ruang lingkup masyarakat di bagi menjadi dua, yaitu masyarakat yang tinggal dan melangsungkan hidupnya di kota dapat di sebut Masyarakat Kota, begitu juga masyarakat yang melangsungkan hidupnya di desa Masyarakat Desa.
Mengingat kemajuan zaman saat ini, pembagian tempat masyarakat Kota maupun Desa. Banyak pula perbedaan cara melangsungkan hidup di antara keduanya. Pada masyarakat kota, individualisme lebih berperan penting bagi setiap masyarakatnya. Tetapi pada masyarakat kota, cara berfikir dan penyesuaian terhadap hal baru lebih mudah. Sedangkan masyarakat desa, mitos dan kepercayaan terhadap leluhur masih di prioritaskan, sehingga setiap hal baru yang di sesuaikan dengan zaman lebih sulit menyesuaikannya. Oleh karena itu, atas dasar persamaan cara pandang terhadap suatu hal terbangunlah solidaritas yang tinggi.
Dari berbagai macam cara individu melangsungkan hidupnya, baik di kota maupun di desa, mereka memiliki tata cara tersendiri agar dapat di terima oleh lingkungannya. Positif dan negatif yang timbul, di jadikan bahan pembelajaran untuk perbaikan kualitas untuk setiap masyarakat.