Bahasa
Bahasa menurut Ananda Santoso adalah sarana komunikasi untuk berbicara agar kita saling mengerti apa yang kita maksudkan; sistem lambang dan bunyi beratikulasi (yang di hasilkan alat-alat ucap) yang besifat sewenang–wenang dan konvesional yang di pakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; perkataan-perkataan yang di pakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah dan sebagainya ); percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun, tingkah laku yang baik.
Menurut caranya bahasa dapat terbagi menjadi 2, yaitu verbal dan non verbal. Secara verbal yaitu bahasa di ungkapkan secara lisan. Sedangkan bahasa yang di ungkapkan secara non verbal dapat berupa isyarat, symbol, tubuh, mimic, dan sandi. Karena tidak semua orang dapat berbicara, oleh karena itu berkomunikasi masih bisa berlangsung dengan cara-cara non verbal. Tetapi dengan cara non verbal pun kita harus mempelajarinya kembali, karena cara-cara berkomunikasi menngunakan tehnik non verbal itu tidak universal di gunakan halayak pada umumnya. Jadi harus ada pembelajaran dan pemahaman lebih dalam mengenai bahasa secara non verbal itu sendiri.
Kita dapat menilai seseorang hanya dengan melalui tutur kata dan bahasa yang di gunakan. Apakah orang itu bependidikan atau tidak dan berwawasan atau sebaliknya. Dari bahasa kita pun dapat mengukur tingkat emosional seseorang, karena apabila bahasa yang di gunakan sudah berintonasi tinggi dan mengucapkan kata-kata yang sudah tidak pada konteksnya, kita dapat melihat dan menilai bagaimana suasana yang sedang di rasakan seseorang tersebut.
Oleh karena itu, kita sebagai orang yang mempunyai wawasan dan berpendidikan wajib menggunakan bahasa sesuai dengan penataannya serta ilmu yang kita miliki agar orang lain tidak memandang kita sebelah mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar